Kepolisian cukup berperan menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Sehingga perlu adanya peran serta dari elemen masyarakat. Tidak terkecuali para tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh pemuda, khususnya di Sulawesi Tengah.
Kepolisian dalam tugas dan fungsinya selaku pelindung, pengayom di masyarakat, butuh sinergitas seluruh komponen masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh pemuda, media, serta lembaga sosial lainya.
Berbagai kondisi instabilitas di masyarakat dewasa ini, lebih disebabkan adanya berita hoax yang sengaja disebar melalui media sesial, tentunya akan berdampak pada meningkatnya rasa kekhawatiran masyarakat dalam beraktivitas, serta bisa menganggu ketertiban umum.
Pengaruh media sosial cukup besar dalam mengurung narasi yang bisa memicu instabilitas dan kenyamanan warga, sehingga penting adanya sinergitas semua elemen dalam menciptakan rasa aman di masyarakat.
Menciptakan situasi yang kondusif tentunya bukan hanya keinginan aparat penegak hukum, namun, penting adanya kolaborasi antar pihak utamanya tokoh agama, tokoh pemuda yang memiliki ikatan emosional di lingkungannya.
Polri juga berharap, masyarakat bisa memilih dan menyaring informasi, baik melalui media sosial maupun dari orang ke orang, khususnya terkait OPS Mandagi Raya di Sulawesi Tengah.
Banyaknya informasi yang menyesatkan, mendapat tanggapan dari salah satu tokoh pemuda yang juga salah satu owner media swaratqta com Ryan Darmawan di Kabupaten Poso.
Menurutnya, informasi hoax perlu disikapi lebih bijak, apalagi melalui media sosial, sebagai seorang jurnalis lebih baik memberitakan yang benar benar fakta ketimbang berita palsu atau hoax yang bisa menimbulkan instabilitas di masyarakat. Pungkasnya.
Untuk itu, peran tokoh agama, serta pemuda dan juga masyarakat memberikan andil besar bagi kenyamanan dan keamanan di masing-masing wilayah.
Selain itu, sangat penting bagi tokoh pemuda dan juga tokoh agama untuk mensosialisasikan penerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas.